Teruntuk
engkau calon imamku...
Insyaa Allaah
Berawal
dari perkenalan yang singkat, diiringi niat yang mulia semoga kita mampu untuk
tetap teguh berkomitment pada niat kita masing-masing... Hingga waktu yang
telah ditetapkan tiba, yaitu sebuah janji dan akad yang suci, sebuah kalimat
yang sakral di mana hati hati setiap muslim akan bergetar pabila mendengarnya.
Jika
Allaah berkehendak bahwa aku dan engkau kelak akan bersatu, ku ingin menjadi
wanitamu yang Shaliha, yang senantiasaa taat padamu, taap pada Rabb kita...
Yaa
Calon Imamku, jika Allaah berkehendak ku ingin mengarungi seluk beluk indahnya
alam ini bersamamu, hanya bersamamu... Berpetualang menapakki tanah yang luas,
menelusup ke dalam hutan yang lebat, mendaki gunung gunung yang tinggi dan
menikmati keindahan Sang Pencipta di atas bumi yang amat dekat dengan langit.
Bahagianya
pabila kebersamaan kita nanti, diiringi pula dengan apa yang aku sukai
engkaupun menyukai begitu pun apa yang engkau sukai aku pun menyukainya. Bersama-sama kita kan pergi...
Lama...
memang terlalu lama, namun semoga sabar dengan senantiasa sabar kelak kan
membuahkan kebahagiaan yang kekal baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga
penantian ini, tak membuat kita khilaf, tak membuat kita lelah, tak membuat
kita futur dan semoga Allaah senantiasa menaungi dan menjaga kita agar tetap
berada pada batas-batas hukum agama kita. Ku kan bersabar... engkau pun harus bersabar...
Calon
imamku... di tengah penantian ini, marilah kita semakin mempertebal ketaqwaan
kita pada Rabb kita, mempersiapkan segala sesuatu sebelum engkau (sebagai
nahkoda) keluarga, membawa kami (Aku dan anak-anak) mengarungi luasnya samudra
kehidupan, yang akan penuh dengan tantangan serta cobaan.
Wahai
tulang rusukku... semoga engkau pendamping hidupku di dunia juga pendamping
hidupku di akhirat. Selamanya...
Aku
mencintaimu karena ketaqwaanmu pada Rabb kita (ALLAH Aza wa Jalla)
by: Hanifarica
by: Hanifarica